Jatuh cinta pada hujan

Jatuh cinta pada hujan

Siapa yang pernah menyaksikan terbentuknya awan di langit adakah yang memperhatikannya?Siapa yang tak suka dengan hujan?Gerimis menjalar dari ujung timur,meraba sejenak keadaan bumi yang luas,awan tak lagi menahan gumpulan embun yang mencair.Tak akan ada satupun manusia yang mampu  menyaksikannya begitu juga dengan hujan yang menyerbu bumi dengan hembusan angin dingin. Langit yang membentang,biru yang menggoda air laut yang tenang ,semilir anginnya menyibakkan rambut dan layar nelayan. Tatapanku  masih kosong memandangi kertas putih di hadapanku  entah apa yang harus kutoreh kan pada kertas bersih ini, Pikiranku berkelana apa saja yang aku bayangkan tak bisa dijelaskan Tongan kalimat sederhana. Begitu kagumnya pada ciptaan Rabb Ku yang begitu sempurna,semua kasih sayangNYA,semua cinta NYA, begitu indah dirasa,tumbuhan yang bertasbih, angin pun bernafas dengan menyusupkan kalimat thoyyibah namun mengapa tak mengindahkan penantian ku yang tak tentu?. Hujan deras itu sekaligus membawa kenangan di pelupuk hatiku di kejauhan sana ah ah andai hatiku tak jua ikut mendung.Ingin rasanya ragaku menari bersama hujan, tetap saja hatiku tak kunjung berdamai oh perasaaan sebenarnya dirimu seperti apa? mengapa aku engkau persulit? mendungnya awan hari ini mengikuti mendungnya hatiku.seorang  gadis pinggiran yang mencoba menyusun kembali serpihan semangatnya yang tercabik cabik 9 tahun menunggu tak mengerti apa yang di tunggu serumit itu kah perasaaan? berbicara pada ratapan dan air mata ketika kenyataan jauh terbayangkan . Bayangan kelam mengikuti tatapannya pancaran semangat hidupnya pergi bersama angin laut yang kencang, Sejauh ini satu hal yang dia pelajari  dari cinta, bahwa cinta itu amat dekat dengan air mata jaraknya bisa ribuan kilometer dengan kebahagiaan bisa juga hampir tidak terpisahkan dengan kesedihan, telah aku ketahui sakitnya mencintai seseorang tanpa ada ikatan apapun  apa kah selalu wanita yang akan menjadi korban dari sebuah perasaan cinta ? apa cinta itu sesakit itu ... ah mungkin aku saja yang terlena dengan janji tak berujung mendewakan perasaan. egois sekali orang jatuh cinta tak peduli orang sekitaran juga lebih menyedihkan. wahai hujan aku lebih baik jatuh cinta dengan orang yang mencintai ku dari pada menanti orang yang aku cintai.  

Komentar